Kecelakaan

Hari ini Sabtu, 13 Desember 2008 bukanlah hari yang menggembirakan bagi sayah. Tidak seperti remaja-remaja lain, dimana sabtu malam alias malam minggu adalah malam yang panjang. Malam penuh bintang dan penuh warna. Tapi sayah tidak untuk sayah. Inilah tuntutan hidup, sayah mesti kerja kerja dan kerja untuk menafkahi anak istri menyambung hidup. Karena sayah ndak boleh lagi minta emak dan bapak.

Konsentrasi kerja sayah kali ini cukup terpecah. Berawal dari sore tadi, dimana hingga jam menunjukkan pukul 17.00 WIB (jam masuk kerja sif sore, Ros) motor yang biasa sayah pakai berangkat ke kantor kerja, tidak juga pulang dipinjam seseorang. Hingga akhirnya sayah memutuskan untuk ngojek. Siapa yang ndak sebel coba, uda ndak enak badan, batuk, flu, hujan, becek, ndak ada ojek *hallah* musti telat lagi.

Ojek pun akhirnya tiba dan berangkaaat.... Seperti biasa sayah tukeran sif dan bekerja seperti biasa. Tak lama kemudian datanglah orang yang pinjam motor sayah. Tanpa tanya ba-bi-bu "Hayo ganti ongkos ojek !" pinta sayah dengan nada bercanda. Sambil mengulurkan uang dia berkata "Motornya hancur !" katanya. HAHH! Awalnya sayah tidak percaya, tapi kaget bukan main ketika dia menunjukkan luka-luka ditubuhnya.

Rasa benci ingin marah berubah jadi iba "lo kok bisa?" tanya sayah. "untunglah dia mau tanggung jawab" sahutnya menenangkan hati. "kita lurus, tiba-tiba dia (lawan tabrakan, Ros) memotong jalan. Awalnya sayah ancam lapor ke polisi. Akhirnya kita memilih jalur damai. Mereka (ternyata yang tabrakan adalah pembantunya) bersedia mengganti semua ongkos, sparepart bahkan pengobatan. " tambahnya.

Saya pun segera turun ke lantai dasar, melihat kondisi motor. Subhanallah.... "syukurlah pengendara masih selamat" cetus tukang parkir yang juga melihat kondisi motor yang parah tersebut. Dan syukur pula mereka mau bertanggung jawab. Meski sayah harus rela ngojek untuk beberapa hari kedepan.

Artikel Terkait: