...

Aug 26, 2008

Indahya Pagi

Mentari pagi siap menyapa saia dengan senyuman terindahnya, kicauan burungpun tak mau ketinggalan. Jam di hape menunjukkan pukul 04 pagi lewat 07 menit. itu atinya saia harus bergegas bangun ambil wudhu supaya tidak ketinggalan jamaah di mushollah. Suara tarkhim pun mengudara disusul sautan suara adzan antara masjid dan mushollah-mushollah seolah berlomba meraih ridhoNya.

Pagi yang cerah, dinginnya hembusan angin pun turut menyapa menusuk tulang mengiri tapak demi tapak menuju mushollah. Imam sholat sudah di tempat nampaknya, disusul para jamaah yang mulai berdatangan. Tiap rakaat penuh makna pun berjalan, tak terasa tetesan air mata pun mengalir meratapi dosa-dosa yang tak henti-hentinya melekat di hati, jiwa, pikiran dan badan.

Sepulang dari mushollah, nampaknya saia tidak kuat lagi menahan kantuk. Ya, kemarin saia dapat giliran sif kerja malam, sehingga sekarang masih terasa mengantuk berat. Tidak seharusnya saia malas-malasan di pagi hari seperti ini, tapi bagaimana lagi begitu berat mata saia. Saia rebahkan raga ini kembali di kasur favorit, disambut barisan bantal dan guling yang siap menemani mengarungi mimpi-mimpi kembali pagi ini.

Jam menunjukkan pukul 06 lewat sekian menit, mau tidak mau saia harus bangun tidak boleh malas-malasan meski hari ini hari libur.
Bismilla hirrah maanir rahiim... saia mulai aktifitas hari ini. semoga tiap langkah tetap dalam ridho, tuntunan dan ampunannya, amin.

oh...indahnya pagi ini. semilir udara pagi nan sejuk, di iringi nyanyi kicauan burung-burung yang riang. tetesan embun menambah segarnya pagi disambut hangatnya sinar matahari yang tak henti-hentinya tersenyum.

Artikel Terkait:

Bookmark and Share

Comments :

2 Komentar to “Indahya Pagi”

Post a Comment